Kenangan Mas Kecil Pak Rudi dan Dokter Slamet
Di sebuah desa kecil yang penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan, hiduplah seorang pria bernama Pak Rudi, dengan tubuh tegap, dan kekar. Pak Rudi adalah seorang petani yang sangat dihormati di desanya. Keramahan, dan selera humornya yang juga luar biasa. Dia terkenal karena kebijaksanaannya, Badannya yang tegap menandakan dia jga seorang yang rajin bekerja di sawah ataupun ladang.
Namun, ada satu hal yang selalu membuatnya sedikit malu: dia belum pernah disunat, karena kondisi ekonimi keluarganya yang tidak mempu melaksanakannya saat Pak Rudi masih muda.
Waktu sudah Akil baliq, dia selalu menghindar mandi bersama di sungai, kalaupun terpaksa dia kana mengenakan celana dalam dengan alasa menutupi aurat.
Saat desa di sungai yang sepi, secara tak sengaja ketika sedang mandi, teman masa kecilnya yang sudah lama tak bertemu, datang dan juga mau mandi di sungai. Katanya dia ingin mengenang mandi di Sungai, padahal di rumahnya sudah ada MCk yang memadai. Teman masa kecilnya yang menjadi dokter di puskesmas desa, karena Pak Rudi dalam kondisi sedang mandi, maka terlihat juga bagian vitalnya yang ternyata masih tertutup kulit kulub. Dengan kejadian ini, rahasianya menjadi ketahuan oleh rekan kecilnya, Pak Slamet. Namun Pak Slamet tetap tenang, dan tidak memperlihatkan tanda heran, karena dia sudah terbiasa sebagai dokter.
Keesokan hari, Pak Rudi memutuskan sudah saatnya dia menjalani sunat. Dengan semangat tinggi, tetapi sedikit malu, dia mengunjungi Pak Dokter Slamet di klinik pribadinya, satu-satunya dokter di desa itu. Pak Dokter, yang juga temannya sejak kecil, menyambut Pak Rudi dengan senyum lebar.
"Hallo Rud, apa yang membawa Anda kemari, ada keluhan apa?" tanya Pak Dokter sambil tertawa kecil.menyambut dengan hangat.
Pak Rudi menjawab dengan sedikit malu, "Dok, saya ingin sunat."
Pak Dokter terkejut dan mencoba menyembunyikan tawanya. "Wah, Rud, ini keputusan yang berani, sunat dewasa cukup sakit loh!
"Iya, karena kemarin kamu melihatnya, jadi saya malu"
Tidak masalah, kita bisa atur jadwalnya.
"Hari ini saja, bisa kan?"
"yakin hari ini?"tanya dokter Slamet meyakinkan
Bagaimana dengan minggu depan?"
Pak Rudi sedikit ragu,"saya sudah coba atur jadwal nya hari ini dok, kebetulan kan sudah panen jadi lagi tidak ada kegiatan di sawah"
Karena dokter Slamet, teman semasa kecilnya, maka pak Rudipun tanpa ragu membuka celananya saat sudah di ruang pemeriksaan. Sambail menggoda, sambil mengenang masa kecil kita mandi di sungai, saya juga akan bukan celana. sambil agak heran, Pak Rudi pun akhirnya melihat bentuk penis temannya yang sudah disunat. Dia malah jadi lebih menguatakn tekad untuk melakukan sunat.
"wah, bentuknya jadi bagus yah, ingat dulu waktu kita mandi bersama , kita masih sama-sama punya kulit penutup"
" Sabar kawan, sebentar lagi juga bentkmu akan seperti ini" ujar dokter Slamet menghibur
dan suasana pun menjadi cair, mereka tertawa ringan mengenang masa kecil mereka.
"Santai saja, yah Rud. Ini akan cepat dan tidak terlalu
sakit," kata Pak Dokter menenangkan.
Proses sunat pun dimulai. disaksikan dua penis yang terekspos bebas.
Akhirnya proses berjalan lancar, dan untuk mengenang hari ini, mereka berfoto sambil menekan sarung. Dan masing-masng menyimpan foto tersebt sebagai kenangan bersama.
![Google](http://www.google.com/images/poweredby_transparent/poweredby_FFFFFF.gif)
Custom Search