Jumat, 11 Juni 2010

Sebagian Pria tidak Puas Ukuran Penis

Augusta B. Sirait

(weddingku.com)

INILAH.COM, Jakarta � Sejumlah pria merasa tidak puas dengan ukuran penis atau menderita sindrom penis, meski laporan dari ahli penyakit kelamin (ahli urologis) menunjukkan bahwa 85% dari perempuan puas dengan ukuran penis pasangannya.

Ahli urologis menyebutkan bahwa sindrom ini adalah tanda kegelisahan bagi para pria yang merasa bahwa penisnya berukuran kecil.

Ahli Urologis dari Rumah Sakit (RS) Royal Hallemshire Kevan R Wylie dan Ian Eardley dari RS St James Hospital di Inggris meninjau fakta literatur mengenai ukuran penis yang normal pada jurnal BJU internasional.

"Hal itu merupakan hal yang biasa jika pria khawatir mengenai ukuran penis mereka. Sangat penting untuk diinformasikan karena bisa saja menghilangkan rasa gelisah pada para pria yang khawatir mengenai penis mereka," ujar Kevan R Wylie dalam rilisnya.

Kevan R Wylie dan Ian Eardley menekankan bahwa studi tentang ukuran penis dilakukan secara konsisten.

Ukuran normal rata-rata penis ketika ereksi untuk orang Inggris adalah sekitar 5,5-6,2 inci dan ukruan lingkar 4,7-5,1 inci.

Kevan R Wylie dan Ian Eardley mengkalkulasi bahwa ada juga sejumlah pria yang tidak puas dengan penis nya karena hanya mempunyai panjang kurang dari 2,75 inci (7 cm) pada saat ereksi.

Akan tetapi hanya beberapa pria saja yang merasa gelisah dengan ukuran yang mereka miliki. Tim peneliti juga menyimpulkan bahwa 45% dari pria menginginkan penisnya berukuran lebih besar.

Sementara itu, sampai saat ini belum diketahui keuntungan yang didapat dari para pria jika menggunakan alat-alat untuk memperpanjang penis seperti Phallosan extender system.

Kevan R Wylie dan Ian Eardley merekomendasikan kepada para ahli urologis untuk menangani secara serius pada pria yang tidak puas dengan ukuran penisnya.

Hal ini disampaikan karena melalui konseling para pria tersebut tidak menggunakan alat-alat tertentu untuk memperbesar atau memperpanjang penis karena efek samping dari penggunaan alat-alat tersebut belum diketahui secara klinis. [Webmd/L1]


Custom Search

Tidak ada komentar: